PARADIGMA

Paradigma adalah suatu pemikiran yang harus di rubah , dari hal ini eksisting yang berlaku merupakan sudut pandang karena pada kakekatnya manusia berfikir praktis itu tidak ada,mengapa?

Karena ada beberapa langkah dalam pemikiran manusia yang teramat terstruktur dari yang pertama jika kita mengambil langkah yaitu adalah konsekwensi,mengenai kemungkinan terburuk memilih sesuatu sebagai bentuk sportif yang terkadang malah menghambat dirinya sendiri untuk menetukannya.

Second think berbicara masalah metode atau cara yang akan di gunakan,dalam pola fikir masyarakat modern yang tergolong praktis sering kali berbicara tentang idealisme,untuk membuatnya terealisasikan terkadang kita menyepelekan hal pertama yaitu cara,karena tidak mungkin ada sesuatu yang di dapat dengan praktis semuanya perlu di usahakan dan hal itu yang harusnya di jadikan prinsip berfikir manusia

Yang ketiga hasil ,meskipun dengan cara khayalan terkadan dalam kontruksi berfikir kita memperhitungkan jika semua itu terlaksana sesuai dengan apa yang di inginkan namun hal ini yang terkadan kita kesampingkan karena manusia zaman sekarang itu pada dasarnya mudah menyerah dalam hal ini kita tidak hanya memperhitungkan hal hal yang tidak perlu tapi jujur saya katakan dalam konsep idealisma terkadang kita mengikutsertakan hal yang tidak penting kedalamnya sebagai alat pelengkap saja,dan itu terkadan dapat di jadikan konsep sempurna dalam sebuah struktur pemikiran manusia.

Dari susunan ketiga hal di atas mari kita putar terbalik 1800 a

Ada hal yang manusia lewatkan dalam berkonstruksi berfikir,dan hal inilah yang berbau paradigma, bahwa pada kenyataannya manusia sudah pesimis sejak dia di lahirkan,mengapa tidak?dia telan kritis mempertanyakan keberadaanya di muka bumi ini,bukan soal falasio of logis nya namun kerangka pemikiran kecil yang sering kita fikirkan dalam kehidupan sehari-hari itukan yang sering kita pertanyakan ketika manusia itu mulai bimbang akan kehidupan ini,dan hal inilah yang membuat pola pemikiran terbalik seolah-olah manusia itu harus memikirkan konstruksi kemungkinan terburuk padahal jika kita berfikiran terbalik maka tidak akan ada keraguan lagi dalam diri kita dan itulah yang si sebut Sportif karena kita telah mengenal ambang batas diri kita.

Dari pointer itu maka anda ‘pembaca’ akan mdah menyimpulkan apa yang saya maksud,mungkin anda bisa lebih kritis darippada saya,bukannya kita harus mengkesampingkan kepasrahan ,namun hal yang saya fikirkan mengapa tidak jika kita dapat merubah hidup denga di awali beberapa pertanyaan kecil yang justru merubah pola fikir kita sehingga berujung tindakan positif?bukankah itu lebih INDAH?

Semua orang adalah guru,seemua tempat adalah sekolah

Merupakan sudut pandang terbaik menjalani hidup ini,karena kita lahir dari ketidak tahuan akan sema hal yang berbau kehidupan ,dan saat itulah pembelajaran di mulai.tapi sayangnya itu hanya berlaku sesaat ketika pembelajaran di serap dalam situasi lapangan yang tidak sesuai dengan konsepsi belajar yang sesungguhnya,bahwa kita lebih banyak berkeluh kesal daripada mempelajari semua yang terjadi di sianghari tadi seolah olah mengganggapnya sebuah ujian,padahal ujian itu datang ketika kita sudah mati,karena bagaimana kita mempertanggungjawabkannya ketika seberapa banya orang yang akan menjenguk serta menbacakan Do’a perpisahan terakhir dengan kita.

Kata do’a pun tak menjadi do’a karena dalam pengimplementasiannya lebih kepada kata curhat yang kita sering pula menyelipkan tetesan air mata kecil di hadapan yang maha kuasa,bukankah itu bentuk kepasrahan hamba dengan tuhannya?memang benar sempat terbesit dalam benak saya pemikiran yang serupa,namun hal itu menghilangkan essensional Do’a yang berisikan harapan.

Saya harap dengan adanya asumsi awal yang membuka fikiran anda ini ,kita dapat perbincangkan di barisan coment di bawah ini,Let’s Do it Brother 🙂 Let’s Do changce

Tidak ada yang sama saja

Kosong berbeda dari nol,dia memiliki arti keadaan yang dapat di definisikan ada namun hanya pandangan saja bahwa sesuatu yang di fikirkan tidak di tanggapi oleh penglihatan kita.Berbeda dengan nol yang berarti habis.

Dalam tulisan saya kali ini,saya ingin mengangkat mainshet anda agar dapat membedakan sesuatu yang sama percis (twin) , twin disini bukan hanya subyek (manusia) tapi juga obyek (kebendaan) karena dalap prespektif relatis meskipun pandangan manusia berbeda akan hal ini namun pasti ada kesinambungan di antara pemikiran manusia ketika dia melihat subyek/obyek yang sama.

Karakteristik analisis merupakan pemikiran utama karena disinilah intelijen kita terrangsang untuk mengkaji sesuatu subyek/obyek baik dari segi filosofis,histori dan fungsinya,namun dalam hal ini di perlukan beberapa softskil dalam otak intelijen manusia yang seringkali hilang karena di kesampingkan pada kepentingan tertentu,misalnya:

A.Kepekaan

Peka dalam hal ini bukan hanya sekedar sadar karena di dorong rasa kuriositas yang tinggi,namun hal ini sering di kesampingkan karena adanya unsur paksaan,misalnya waktu,dan tempat yang menjadikan diri kita ketika melihat fenomena ini hanya sekedar tahu.

B.General something

Dari segi teori hal ini tidak ada,namun dalam praktek lapangan ketika rasa kuriositas timbul pada manusia dia mencoba menggali dan mengkajinya,namun karena pemahaman mereka yang kurang ,penggeneralan sesuatu baik subyak maupun obyek terkadang menjebak mereka dan membuat mereka salah langkah.

hal ini perlu adanya pembaruan kerangka pemikiran pada tingkat yang lebih luas dan lebih kritis,karena alat yang kita gunakan yaitu otak memiliki kemampuan yang sangat luarbiasa jika kita menggunakannya untuk berfikir,karena itulah sifat otak kita ,dia Unlimitied System.

C.Genre skill

Baik laki laki dan perempuan mereka memiliki kemampuan yang sama untuk berfikir dan menganalisa,hanya saja laki laki lebih menggunakan otak dan perembuan menggunakan,

STOP THINGKING ABOUT THIS,THAT BULLSHIT.!

Baik logika dan hati sama-sama mincul dari sebuah kerangka pemikiran,karena manusia di beri kecerdasan,hanya saja perasaan sering terkait karena beberapa aspek Psikologis yang cenderung mengarah kepada aspek kepeka-an seperti dalam point A di atas maka manusia dengan mudah menyimpulkan pada perbedaan di intro point C

Mengapa lah ini saya angkat dalam tulisan saya ini karena semua jalan yang kita pilih untuk menjalani kehidupan ini  ada banyak,namun kita hanya bisa menjalaninya satu,memang ada beberapa orang yang dapat melakukan semuanya sekaligus ,namun tidak dapat di pungkiri hal itu muncul karena perasaan tertekan baik karena hal yang bersifat materil/imateril.

Karenanya perlu adanya sifat untuk membedakan baik dari segi subyektif maupun obyektif,silakan coment di bawah ini karena saya yakin setip orang memiliki kelemahan dan kekurangan,mari kita perbaiki.

Malas Menulis

Malas menulis ini merupakan Ketidak dapatnya kita merealisasikan pemikiran kita kepada kenyataan yang ada,bukan karena kita tidak mampu dari segi materil/imateril namun karena tidak adanya dorongan dari sebuah kenyataan yang mendukung semua itu seolah olah tidak bermakna.

Sedangkan apa yang di permasalahkan jika kita menulis hal yang tidak bereesensi sama sekali? Justru keinginan kita untuk menulis merupakan tindakan dari pemikiran ,padahal dari penulisan kompleks yang bersifat point justru akan membuahkan hasil sesuatu yang terskema dengan baik jika kita dapat menyusunnya secara berurutan.

Hal inilah yang akan kita kaji bawha pada dasarnya kerangka pemikiran itu timbul atau bersusun dari mana awalnya,apa yang anda fikirkan tentang berfikir?bisa anda coment di bawah dan akan kita kaji sehingga post saya berikutnya berisikan kesimpulan yang bersifat Universal.

Disini saya tidak mengharapkan V atau keuntungan semata dari eksistensi blog ini,namun terlebih saya hanya mengajak para pembaca untuk lebih kritis dan meluapkan apa yang pembaca fikirkan sehingga kita tidak hanya membuang kuota  kita secara Cuma Cuma hanya untuk mengobati rasa kuriositas padahal itu bukan untuk pengetahuan kita yang bertambah jika tidak kita kaji bersama sesuai dengan kerangka pemikiran yang kompleks misalnya pembicaraan kita di blog ini,terimakasih

ADAPTASI

Yang pertama saya angkat dalam permasalahan yang sering terjadi di kehidupan ini adalah tentang bagaimana kita beradaptasi,sebelumnya saya mohon kepada pembaca untuk mewajarkan apabila ada salah kata / perspektif karenanya coment anda sangatlah di harapkan untuk eksistensi dari blog ini.

Adaptasi merupakan suatu simbol yang kita gunakan dalam mode bertahan hidup ,dalam hal ini yang di permasalahkan darimana kata itu timbul?apakah di saat kita menganalisa metode mana yang akan kita pakai?atau ketika kita menjalaninya dan melihat serta melakukan beberapa evaluasi dan perbaikan?hal ini yang membuat penulis sendiri heran karena bukan kah kita semua adalah mahkluk hidup yang beradaptasi untuk bertahan hidup?bukan,kita adalah para pejuang yang hidup dalam keadaat memaksakan sesuatu ‘kata si pejuang’ .

Berarti dalam kehidupan ini di mulai kita sudah menganal persaingan?benar karena dari berjuta-juta sel spermatozoa kitalah para pemenang itu,sekalipun metode adaptasi di gunakan tidak akan efektif di gunakan dalam situasi itu.

Namun prespektif Kepercayaan kita mengenal destiny,karena itu adaptasi hanyalah seberapa kecil konsep yang terstruktur dan merangkap masuk kedalam kehidupan manusia ‘kata si sabar’ karenanya kita di dunia ini harus berikhtiar dan berdoa semoga di berikan yang terbaik :).lantas timbul pertanyaan baru lalu untuk apa kita berdoa jika tahu bahra kita hanya bagian kecil Dari skema tuhan yang begitu besar dan kompleks?’Bukan itu ujarnya’

disini kita di beri pilihan untuk menjalaninya,kita di beri perlengkapan untuk menempuhnya,kita di beri akal untuk merealisasikannya namun manusia itu terlalu sibuk melihat ke belakang sehingga dia terjebak dalam zona yang membingungkan dan membuatnya menyalahkan sesuatu yang di ciptakan dari awal.

Pointernya disini kita terlalu menyalahkan system yang begitu rumit dan kompleks,namun nilai esensial kehidupan itu ada ketika kita mulai beradaptasi untuk dapat menempatkan kita di kondisi bagaimana kehidupan itu layak di katakan sebagai kehidupan ,karena fungsi kita melihat ke belakang/flashback untuk menilai dan memperhitungkan kembali bagaimana kita akan melangkah selanjutnya,berfikir keritis merupakan analisa yang bersifat kompleks untuk mendapatkan jalan keluar yang jitu,dan berdoa merupakan ketergantungan kita kepada suatu kepercayaan agar semua itu tidak keluar dari koridornya manusia untuk hidup di mka bumi ini.